Sabtu, 18 Juni 2022

CELOTEH

*Kaki akan terus melangkah ke tempat yang lebih jauh dan tinggi dari biasanya, hingga yang Esa memaksanya untuk berhenti.
[MT. Bawakaraeng, 8/2/2020]

*Percayalah, tidak ada kemenangan yang diraih sendiri. Selalu ada tangan yang mengulur dan do'a yang mengalir tanpa kita sadari.
[Topejawa, 1/05/2020]

*Jikalau aku menghilang, sejatinya aku berada di dalam rimbunnya pepohonan, dibalik hamparan bukit yang megah atau di tepi danau yang menawan. Jikalau kau tak kunjung menemukanku, percayalah, aku telah berada di tempat yang paling tenang dan abadi.
[Takalar, 31/12/2020]

*Dingin dan gelap menjadi hal yang menakutkan jika hanya berdiam diri. Bukankah kita bisa bergerak dan membuat api agar kondisi lebih hangat dan terang?
[Biku, 11/5/2021]

*Aku tidak seperti apa yang kau harapkan. Sebab, aku berjalan seperti apa yang aku pikirkan!
[Ujung Jalan, 19/6/2021]

*Ia tersesat dibalik dingin dan gelapnya malam. Menjadi saksi meredamnya ego. Ketika pagi tiba, ia menemukan keindahan dan kebersamaan!
[Bulu' Saraung, 30/7/2021]

*Kehidupan itu keras dik. Jangan berleha-leha. Jika tidak kerja keras dan cerdas, maka kita akan selalu berada di bawah dan dipandang sebelah mata.
[Topejawa, 31/7/2021]

*KEPALA?
Ialah pemikir, ialah pekerja.
Ia yang menggerakkan dari atas hingga ke bawah. Ia pula yang terakhir tidur dan bangun lebih awal dari yang lain!
[BSO RA Wajo, 19/8/2021]

*Ia hampir saja kembali keabadian. Langit menangis diselimuti kabut. Doa-doalah yang membuatnya bertahan!
[MT. Lompobattang, 26/8/2021]

*Duduk bersama lebih baik daripada harus menyerap satu persatu buah kepala seseorang.
[Garda, 2/9/2021]

*Dalam organisasi, kecewa ialah suatu keniscayaan. Mundur bukan langkah seorang ksatria dalam menyikapinya. Ia tidak lebih dari seorang pecundang!
[Garda, 4/10/2021]

*Mawar, harum nan indah. Namun berduri. Aku takut memetiknya.
[Garda, 21/10/2021]

*Itu salah! 
Karena kita sadar bahwa itu salah, dan tidak melakukan apa-apa, itu juga kesalahan. Jadi siapa yg salah?
[FIS, 1/11/2021]

*Sebelumnya, kepala yg menjadi faktor penghambat sehingga sampai ujung kaki tidak bergerak. 
Kini kepala yg selalu berpikir, hampir setiap saat. Namun kaki masih saja sulit bergerak. 
Apa yg salah? 
Barangkali kepala ini kurang bersujud!
[Garda, 19/11/2021]

*Kepada kabut, terimalah persembahan ini. Jiwa yang perlahan sepi.  Larutkan ia dalam dinginmu, belai dengan kesegaran dan sejukmu, agar ia mampu terus melangkah maju.
[Malino, 29/12/2021]

*Ternyata betul kata Fiersa Besari, kita terlalu terburu-buru untuk mencapai titik tuju sampai lupa antara. Antara itu menyenangkan dan mengenyangkan bung!
[Perjalanan, 16/2/2022]

*Untuk dering handphone yang kesekian kali. Kuputuskan untuk mengangkatnya. Aku pulang, ibu!
[Perjalanan, 17/4/2022]

*Tempatkan hatimu pada hati dengan rasa yang sama. Sebab jika tidak, kau akan tiba pada sakit yang kesekian kali.
[Garda, 20/4/2022]

*Cinta itu boleh seorang diri. Namun akan lebih baik jika ia timbal balik. Sebab jika tidak, akan ada hati yang tersakiti.
[Garda, 1/5/2022]

*Pinrang ketika sedang mati lampu setelah hujan. Kususuri sepanjang jalan yang gelap, berlubang (semua) dan licin. Sedikit kendaraan berlalu lalang. Tapi seolah kudengar teriakan jutaan pengendara yang menuntut perbaikan.
[Pinrang, 16/5/2022]

*Beberapa orang bertahan bukan karena cinta, tapi dipaksa oleh keadaan!
[Garda, 21/5/2022]

*Gunakan nalar sebaik-baiknya. Kemudian lihat realita yang terjadi. Jika sejalan, maka itulah yang sering kita sebut kebenaran!
[Topejawa, 22/5/2022]

*Setiap orang datang dan pergi. Namun, kadang kita lupa bahwa ada antara dikedua kata itu. Sisa kita memilih untuk mengisinya dengan kata apa? Menetap misalnya! Atau membiarkan antara begitu saja, datang dan pergi.
[Ruang Imaji, 23/5/2022]

*Saya orang pertama. Kamu orang kedua. Tidak ada orang ketiga. Tapi urutan itu yang memaksa kita seperti ini. Nikmati saja, sedikit lagi!
[Ruang Imaji, 6/6/2022]

*Pagi tiba dan kau masih sibuk memikirkan malam. Malam cukup jadi kenangan dan pembelajaran. Jemput pagi, jadikan ia berarti!
[Ruang Imaji, 18/6/2022]

*Semua orang punya mimpi. Satu, dua, bahkan lebih dari itu. Tidak semua bisa diwujudkan. Bahkan beberapa mimpi harus direlakan demi mimpi yang lain.
[Ruang Imaji, 28/6/2022]

*Selalu ada kesempatan kedua untuk mengulang cerita yang sama, yaitu luka.
[Takalar, 1/7/2022]

*Kita pandai berpura-pura, menyembunyikan luka dibalik tawa. Sebab, tak ingin dianggap rapuh. Padahal diam-diam saling merindu.
[Ruang Imaji, 16/7/2023]

*Orang-orang telah jauh melangkah. Sementara kau masih berdiam diri seolah kehilangan arah. Bangun dan bergeraklah, sebab pasrah bukan jalan keluar dari suatu masalah!
[Ruang Imaji, 24/4/2023]