Minggu, 01 Januari 2023

TIDURLAH


Entah sudah pukul berapa, secangkir kopi tadi membuatku terjaga hingga menjelang pagi. Di belakang rumah, gemuruh air laut terdengar riuh. Langit gelap tanpa bintang setelah diserbu petasan yang tak terhitung jumlahnya. Do'a-do'a dan harapan juga turut dilangitkan. Orang-orang menyambutnya begitu ria, seolah hadir memberikan kebahagiaan.

Tak ada resolusi, sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Berjalan kemanapun kaki membawanya, sesuai hati dan pikiran.

Pembicaraan hari inipun masih seputar hari kemarin. Orang-orang yang sibuk dengan dirinya sendiri, pekerjaan yang begitu-begitu saja, organisasi yang redup, hingga judul skripsi khas mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan menanggalkan status mahasiswanya namun masih terkendala satu nilai mata kuliah eror karena dosen killer.

Sudah kucoba berulangkali; lampu sudah kupadamkan, beberapa lagu payung teduh telah kuputar. Tapi masih saja tidak bisa.

Kucoba mengingat kembali beberapa moment berkesan di tahun 2022. Menjadi Ketua Himpunan, Bakti Sosial di Kampung Walemping, 3000 MDPL pertama, Kuliah Kerja Nyata di Sepang (Nama dusun di Polewali Mandar, bukan di Malaysia). Dalam setiap moment selalu bertemu orang baru, keluarga baru. Mencicipi makanan dan minuman khas daerah itu. Saya yakin, meskipun ada di daerah lain namun rasanya pasti berbeda. Sungguh pengalaman yang rasanya sulit diulang.

Tidurlah, 
Malam terlalu malam.
Pagi terlalu, pagi.
Begitulah lirik lagu yang terdengar ketika saya terbangun.